BRMP Lingkungan Lakukan Koordinasi dan Monitoring Program Optimalisasi Lahan di Kab. Cilacap
Cilacap, 16 Oktober 2025 — Tim BRMP Lingkungan Pertanian melaksanakan kegiatan koordinasi dan monitoring pelaksanaan Program Optimalisasi Lahan (Oplah) Non Rawa di Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan nasional melalui peran Tim Satgas Swasembada Pangan di wilayah tersebut. Kegiatan monitoring tersebut dilakukan di empat wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), yaitu Kecamatan Adipala, Binangun, Nusawungu, dan Kroya.
Di Kecamatan Adipala, pelaksanaan Oplah dilakukan melalui irigasi perpompaan di Desa Kalikudi serta rehabilitasi saluran irigasi di Desa Karangsari. Progres pekerjaan fisik irigasi perpompaan telah mencapai 40%. Salah satu kendala yang dihadapi kelompok tani di Kalikudi adalah keterbatasan alat pertanian, khususnya hand tractor, sehingga petani masih bergantung pada sewa alat dari desa lain.
Sementara itu, di Kecamatan Binangun, kegiatan Oplah mencakup lima desa, yaitu Alangamba, Jati, Pagubugan Kulon, Pasuruan, dan Pesawahan, dengan rata-rata progres mencapai 10%. Hambatan utama yang dihadapi petani di wilayah ini adalah infrastruktur irigasi yang belum optimal akibat pendangkalan sungai, yang menyebabkan terjadinya banjir pada lahan sawah. Oleh karena itu, normalisasi sungai menjadi kebutuhan mendesak agar irigasi dapat berfungsi lebih baik.
Di Kecamatan Nusawungu, kegiatan Oplah dilaksanakan di empat desa, yaitu Banjarwaru, Banjarsari, Kedungbenda (melalui irigasi perpompaan), dan Nusawungkal (melalui rehabilitasi jaringan irigasi). Tim monitoring meninjau langsung progres kegiatan di Desa Banjarsari, di mana pekerjaan fisik irigasi perpompaan telah mencapai 15%.
Sementara di Kecamatan Kroya, kegiatan Oplah difokuskan pada peningkatan fungsi irigasi dan pemanfaatan lahan pertanian secara berkelanjutan. Lokasi kegiatan meliputi Desa Sikampuh dan Ayamalas, dengan capaian progres sekitar 10%. Kecamatan Kroya memiliki tiga tipe ekosistem pertanian yang khas yaitu lahan irigasi teknis, rawa, dan tadah hujan dimana memerlukan penanganan berbeda. Khusus di lahan rawa yang rawan banjir, diperlukan upaya normalisasi sungai, salah satunya di Kali Tipah yang melintasi kawasan tersebut.
Melalui kegiatan koordinasi dan monitoring ini, BRMP Lingkungan berharap program Optimalisasi Lahan di Kabupaten Cilacap dapat berjalan efektif, meningkatkan produktivitas pertanian, serta memperkuat ketahanan pangan daerah. Upaya ini sekaligus diharapkan dapat memperbesar kontribusi Kabupaten Cilacap terhadap program strategis nasional di sektor pertanian.