Survei Stabilitas Harga Beras, BRMP Lingkungan Kunjungi Pedagang Beras di Pati
Pati, 06 Agustus 2025 – Menanggapi maraknya peredaran beras oplosan di sejumlah daerah, Balai Perakitan dan Pengujian Lingkungan Pertanian (BRMP Lingtan) melakukan penelusuran langsung ke dua pasar tradisional utama di Kabupaten Pati, yakni Pasar Puri Pati dan Pasar Juwana.
Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pasar dan kepercayaan masyarakat terhadap produk pangan, khususnya komoditas beras yang merupakan kebutuhan pokok. Tim BRMP Lingtan melakukan wawancara dengan para pedagang guna memperoleh informasi faktual mengenai kondisi distribusi dan perdagangan beras di lapangan.
Di Pasar Puri Pati, ditemukan bahwa sebagian besar pasokan beras berasal dari penggilingan milik warga sekitar yang kemudian didistribusikan oleh para pedagang lokal. Beberapa merek beras yang banyak beredar di pasar ini antara lain Mapan, Bramo, Pandan Wangi, Rojolele, dan SPHP, dengan kisaran harga jual antara Rp14.000–Rp15.000/Kg, untuk harga jual SPHP Rp62.000/5 Kg. Volume penjualan harian tercatat cukup stabil, berkisar antara 2 kuintal hingga 1 ton, tergantung pada merek dan kualitas beras yang ditawarkan.
Sementara itu, di Pasar Juwana, kondisi serupa juga dijumpai. Beras yang dijual umumnya berasal dari penggilingan milik warga, dan dipasarkan dengan merek seperti Apel, Rojolele, dan Mapan, dengan kisaran harga Rp14.000–Rp16.000/Kg. Meskipun volume penjualannya tidak sebesar Pasar Puri, pedagang tetap melayani pembeli secara rutin setiap hari.
Hasil wawancara dengan para pedagang menunjukkan bahwa maraknya peredaran beras oplosan yang sempat ramai diberitakan tidak memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas jual beli maupun kepercayaan konsumen di kedua wilayah sentra produksi nasional padi ini. Masyarakat masih cenderung membeli beras dipasar rakyat seperti biasa, dan tidak terjadi penurunan permintaan yang mencolok. Para pedagang menyambut baik langkah cepat pemerintah dalam menangani masalah tersebut, serta menyampaikan dukungan penuh terhadap kebijakan dan kepemimpinan Menteri Pertanian yang dinilai tegas dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Lebih lanjut, para pedagang juga berharap agar ke depan harga beras tetap stabil agar tidak memberatkan konsumen dan tetap menguntungkan petani serta pelaku usaha di sektor perdagangan pangan. Stabilitas ini dinilai penting sebagai bagian dari keberlanjutan ekonomi lokal dan ketahanan pangan nasional.