BRMP Lingkungan Perkuat Aksi Adaptasi Iklim Kota Pekalongan
Pekalongan, 5 November 2025 - Kemitraan mengadakan kegiatan Diseminasi Hasil Analisis dan Diskusi Teknis serta Penyusunan Rekomendasi Teknologi dan Bahan Trimediasi Berbasis Hasil Analisis yang diadakan di Hotel Aston Syariah Pekalongan. Kegiatan dibuka oleh Moh. Gufron, S.P. selaku Project Coordinator AF Kemitraan bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan yang diwakili oleh Moh. Karmani, S.S.T.P., M.M. selaku kepala bidang hortikultura.
Pada pembukaan ini dijelaskan oleh Kemitraan tentang pengembangan pertanian adaptif perubahan iklim di wilayah pesisir Kota Pekalongan. Moh. Karmani menjelaskan tentang luasan kota Pekalongan, pengaruh alam akibat perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan intrusi air laut di daerah pesisir. Pemerintah kota Pekalongan telah menggunakan padi varietas biosalin sebagai salah satu cara adaptasi perubahan salinitas. Adanya kegiatan ini diharapkan adanya perbaikan kualitas tanah dan air sehingga kesejahteraan masyarakat Kota Pekalongan meningkat.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan tentang Hasil Pengujian Kualitas Tanah dan Air di Beberapa Lokasi di Kota Pekalongan Jawa Tengah yang dipaparkan oleh Dr. Rina Kartikawati, S.P., M.Agr. dari BRMP Lingkungan Pertanian yang menyampaikan hasil-hasil analisis dan saran konstruktif berdasarkan hasil lapang yang ditemukan di delapan kelurahan. Acara selanjutnya dilakukan diskusi dengan peserta dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan yang dihadiri oleh Bambang Sugiarto, S.P., M.M. selaku Kepala Dinas, tim BRMP Jawa Tengah, tim PMU AF Pekalongan, fasilitator kelurahan, Bapperida, Dinperpa, DPU PR, Dinkes, dan DLH Kota Pekalongan.
Pada sesi penutupan, disampaikan bahwa beberapa lokasi kegiatan memiliki kondisi tanah dan air yang belum ideal, sehingga diperlukan upaya berkelanjutan untuk pemulihan dalam jangka panjang. Selain itu, disarankan agar jenis-jenis tanaman sayuran dimanfaatkan sebagai alternatif pemenuhan pangan keluarga. Dinas terkait juga diimbau untuk melakukan monitoring secara berkala pada lokasi yang menunjukkan peningkatan kadar logam berat dan salinitas guna menjaga keberlanjutan produksi pertanian yang aman dan sehat.