BRMP Lingkungan Lakukan Audiensi bersama Dinas Pertanian dan Monitoring Kegiatan OPLAH Kab. Cilacap
Cilacap, 15 Oktober 2025 — Kepala Balai Perakitan dan Pengujian Lingkungan Pertanian (BRMP Lingkungan), Dr. Lutfi Izhar, bersama Tim Satgas Swasembada Pangan melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Sigit Widayanto, S.P., M.Si., beserta jajarannya.
Audiensi ini membahas perkembangan berbagai program strategis sektor pertanian di Cilacap, antara lain realisasi Luas Tambah Tanam (LTT), Optimalisasi Lahan (Oplah), serta pembentukan Brigade Pangan (BP).
Hingga pertengahan Oktober 2025, realisasi LTT di Kabupaten Cilacap telah mencapai 1.274 hektare, dengan percepatan tanam diperkirakan terjadi pada minggu keempat karena sebagian besar lahan masih dalam tahap olah tanah. Sementara itu, kegiatan Oplah seluas 4.003 hektare yang tersebar di 60 titik menunjukkan progres pembangunan mencapai 60–90%, dan sebagian lahan bahkan sudah mulai ditanami.
Selain itu, Kabupaten Cilacap telah berhasil membentuk 22 Brigade Pangan dari target 20 BP (mencapai 110%) dan menerima 70 unit bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang terdiri dari rice transplanter, combine harvester, traktor roda dua, pompa, dan sprayer.
Usai audiensi, Tim BRMP Lingkungan bersama Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) melakukan monitoring ke lapangan untuk meninjau progres Oplah di Kecamatan Gandrungmangu—wilayah dengan lahan baku sawah (LBS) terluas di Kabupaten Cilacap.
Beberapa lokasi yang dikunjungi antara lain Desa Sidaurip dan Desa Muktisari. Di Desa Sidaurip, Oplah dilaksanakan oleh Poktan Sidodadi melalui kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), pembangunan talang air, dan irigasi perpompaan seluas 400 hektare.
Sementara di Desa Muktisari, Poktan Dewi Sri mengerjakan pembangunan irigasi perpompaan untuk hamparan 20 hektare dengan progres mencapai 90%.
Sebelumnya, Kecamatan Gandrungmangu dikenal sebagai wilayah tadah hujan dengan indeks pertanaman (IP) 100 atau hanya satu kali panen per tahun. Melalui program Oplah yang terintegrasi dengan pembentukan 7 Brigade Pangan, indeks pertanaman diharapkan dapat meningkat menjadi IP 200 bahkan IP 300.
Langkah ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat produktivitas lahan pertanian serta mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.